fbpx
Perencanaan keuangan awal pernikahan

Perencanaan Keuangan Awal Pernikahan Menciptakan Keharmonisan Keluarga 

Perencanaan Keuangan Awal Pernikahan | Akuikut – Menurut catatan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama MA (Ditjen Badilag MA) ada 4 faktor terbesar penyebab perceraian pada tahun 2021 dan terus meningkat pada 2022.  Faktor pertama perselisihan dan pertengkaran 36% (176.683 perkara).  Kedua faktor ekonomi, misal tidak memberi nafkah atau tidak punya pekerjaan, tidak punya penghasilan itu 14% (71.194 perkara).  Ketiga meninggalkan kediaman tempat bersama 7% (34.671 perkara). dan keempat adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) 0,6% (3.271). Faktor lain-lain 198.951 perkara.

Fakta bahwa faktor Ekonomi menempati urutan kedua penyebab terjadinya perceraian dengan angka prosentase yang cukup signifikan. Faktor Ekonomi yang tercatat adalah karena pasangan tidak memberi nafkah, tidak punya pekerjaan, atau tidak memiliki penghasilan. Berdasarkan data tersebut setiap keluarga bisa rentan terjadi perceraian, apalagi di tengah-tengah krisis Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran yang terjadi beberapa tahun terakir sejak Pandemi Covid 19 sampai saat ini.

Perencanaan keuangan awal pernikahan (2)

Dengan meningkatnya jumlah perceraian karena faktor ekonomi tentunya menjadi perhatian bagi semua pasangan baik lama maupun baru. Apalagi ada generasi milenial yang memiliki sudut pandang untuk tidak ingin menikah atau bahkan tidak memiliki anak atau Children Free.

Berdasarkan studi penelitian Gallup menyebutkan jika pernikahan sebenarnya masih menjadi hal yang penting bagi kaum milenial. Hanya saja, mereka masih menundanya dengan alasan menunggu bertemu orang yang benar-benar tepat. Generasi milenial akan menikah saat ia telah siap secara fisik, psikis dan juga finansial yang stabil.

Berdasarkan berbagai penelitian bahwa Stabilitas Ekonomi adalah hal penting bagi kaum milenial untuk memutuskan menikah. Kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian bersama bahwa pernikahan ternyata tidak bisa hanya berlandaskan cinta saja, namun harus berlandaskan perencanaan keuangan yang matang. Perencanaan keuangan awal pernikahan akan menjadi kunci keharmonisan keluarga yang nantinya akan dibangun.

Resiko konflik dan krisis keuangan bisa terjadi pada semua orang dan semua keluarga baik keluarga baru atau keluarga yang sudah lama sekalipun.

Berikut beberapa konflik berhubungan dengan keuangan dalam keluarga yang memicu keretakan rumah tangga :

  • Konflik karena membantu Orangtua atau saudara dari masing – masing yang menimbulkan kecemburuan dari salah satu pihak.
  • Konflik karena pengeluaran tak terduga seperti keluarga sakit, keluarga pesta, liburan bersama teman, kegiatan sosialita, undangan acara atau keluarga membutuhkan bantuan.
  • Konflik karena pinjaman Online atau cicilan kredit yang telah jatuh tempo dan penagihan melalui telpon.
  • Konflik tidak terpenuhinya kebutuhan pribadi seperti hadiah pernikahan, ulangtahun, penghargaan atas hal-hal kecil.
  • Konflik kebutuhan pendidikan Anak yang tidak terduga baik pengeluaran rutin, uang susu, uang jajan, dan masalah lainya.

Dan banyak lagi konflik dari tiap keluarga yang berbeda-beda bisa terjadi setiap waktu dan berulang karena tidak adanya perencanan keuangan yang baik dari awal, sehingga satu sama lain jadi saling menyalahkan.

Perencanaan keuangan awal pernikahan (3)

Perencanaan keuangan awal pernikahan meminimalkan konflik dalam keluarga

Konflik keluarga yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tekanan dalam diri masing-masing pasangan baik suami atau istri sehingga berpengaruh terhadap performa kerja.  Apabila kinerja menurun maka akan menghambat meningkatnya pendapatan. Dan akhirnya bisa mengalami jalan buntu yang membuat keputusan akhir untuk berpisah.

Baca : Jurnal Psikologi konflik kerja – keluarga  https://journal.ugm.ac.id/jpsi/article

Untuk itu perlu disadari bahwa ketika seseorang mulai menjalani pernikahan maka orang tersebut masuk dalam kategori “Generasi Sandwich “.  Dimana mereka harus siap menangung kehidupan Anak, Orangtua, Mertua, Saudara kandung yang masih sekolah.  Dengan demikian secara finansial perubahan dari single menjadi berkeluarga seperti mengalami “Financial Revolution “yang butuh persiapan dengan baik. 

Permasalahan keuangan adalah hal yang sangat sensitif dan kadang tidak nyaman untuk di bicarakan namun dampaknya besar dalam sebuah hubungan. Apabila tidak terbuka maka akan menciptakan banyak konflik dan lunturnya kepercayaan pasangan. Karena membangun keluarga adalah sebuah komitmen seumur hidup dengan permasalahan tak terduga setiap hari.  Untuk itu penting sekali melakukan perencanaan keuangan dari awal sebelum memutuskan untuk menikah:

A. Cek dan Analisa Kondisi Finansial masing-masing sebelum menikah

Keterbukaan informasi tentang pekerjaan, penghasilan, jabatan, dan masa kerja, bermanfaat untuk membuat perencanaan masa depan keuangan keluarga. Dalam hal ini kedua pasangan bisa membuat list atau table kondisi keuangan yang akan membantu memetakan keuangan masing-masing.

Berikut contoh profile keuangan perorangan

Dari contoh profile keuangan tersebut diatas pastinya membutuhkan diskusi dan kesepakatan dalam pengelolaannya untuk diatur menjadi keuangan bersama setelah menikah atau tetap akan sendiri – sendiri.

Apabila kondisi keuangan tersebut tidak dibahas terbuka maka akan menimbulkan masalah di kemudian hari.  Dimana masing-masing akan merasa pihak yang berkontribusi atau pihak yang dirugikan, atau pihak yang berhak dan pihak yang tidak berhak.  Hal ini sangat rentan memicu konnflik dalam keluarga, apalagi bila masing-masing harus masih menanggung keluarga besar.

Perencanaan keuangan awal pernikahan (4)

B. Menyatukan Pendapatan dan Pengeluaran Pribadi dalam Perencanaan Keuangan Keluarga

Setelah melakukan Analisa keuangan pribadi maka selanjutnya adalah membuat kesepakatan dalam penggabungan penghasilan dan pengelolaan keuangan keluarga. Beberapa kesepakatan bisa menggunakan beberapa cara sesuai dengan kondisi dan kerelaan :

  • Uang Istri dan uang Suami langsung di gabungkan bersama untuk menjadi keuangan bersama.
  • Membagi dalam bentuk Prosentase berdasarkan jumlah pendapatan dan pengeluaran masing-masing.
  • Membagi tanggung jawab sesuai porsi berdasarkan besar kecilnya peran masing-masing.
  • Mengumpulkan bagian uang keluarga dengan jumlah yang sama untuk keperluan keluarga. Sedangkan sisanya adalah menjadi tabungan masing-masing

Berikut bentuk sederhana Mapping perencanaan keuangan keluarga bisa di breakdown sesuai rencana dan budget keluarga masing-masing.

C. Perencanaan Pengelolaan Resiko Keuangan Setelah Menikah

Setelah menikah setiap resiko apapun menjadi tanggung jawab bersama pasangan suami istri, secara hukum tanggung jawab istri adalah tanggung jawab suami begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh hutang suami tanggung jawab istri apabila terjadi sesuatu.  Termasuk resiko keuangan lainnya seperti saat sakit atau kehilangan pekerjaan. Untuk itu penting sekali untuk melakukan perencanaan dalam mengalihkan resiko kesehatan, meninggal, kehilangan pekerjaan, pendidikan anak, dan resiko lainya kepada lembaga asuransi. Tentunya dengan pengalihan resiko tersebut membutuhkan perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan baik.

D. Perencanaan Investasi Bersama

Perencanaan investasi bersama sangat penting untuk menghindari beberapa kejadian pasangan suami istri tidak terbuka dengan kondisi keuangan masing-masing, sehingga saat terjadi sesuatu ternyata pasangan tidak mendapatkan apapun padahal mereka telah berjuang bersama dan akhirnya setelah berpisahpun terjadi konflik yang tidak berkesudahan. Untuk itu perlu sekali untuk melakukan perencanaan investasi bersama dengan segala resikonya untuk menghindari adanya pihak yang menderita setelah pernikahan atau bahkan apabila mengalami berpisahan.

Perencanaan keuangan awal pernikahan (1)

Demikian begitu pentingnya perencanaan keuangan awal pernikahan berlandaskan kerbukaan, kejujuran dan ketulusan maka akan membantu meminimalkan Miskomunikasi dan konflik dalam keluarga. Karena tujuan pernikahan sebenarnya untuk hidup dan bertumbuh serta bahagia bersama selamanya.

Referensi :     

Training 100% Mahir Perencanaan Keuangan - Harga Khusus 99 Ribu

Training Terbaik di Indonesia 100% Mahir Perencanaan Keuangan 

Harga Khusus Untuk Anda Hari Ini Hanya 99 Ribu